Tuesday, 1 May 2012

Persahabatan Katak dengan Batu

Seekor katak kecil melompat ke arah batu besar di pinggir sungai.
Ia bertanya, "Seberapa berat orang-orang mendudukimu?"
"Seberat semua isi sungai jika kau dapat memuntahkannya kepadaku," jawab si batu.
"Bolehkah aku berbaring di atasmu?," tanya si katak.
"Tentu boleh, kawan kecilku," jawab si batu.
"Sungguh mulia hidup ini wahai kawan," si katak mencoba bijak.
"Kau dapat berkata begitu karena kau tidak tahu betapa menderitanya aku," kata si batu.
"Tidak, tidak. Bukan begitu. Aku belum selesai bicara," kata si katak.
"Baiklah, lanjutkan dan aku akan diam," si batu akhirnya mengalah.
"Aku berkeliling untuk dapat melihat betapa indahnya dunia yang begitu berwarna. Aku menemukan dirimu, itu sesuatu hal yang sangat istimewa. Meskipun kau hanya sebuah batu dan aku hanya seekor katak, namun kau telah banyak membantuku. Kau mengizinkanku beristirahat di punggungmu, itu adalah hal yang sangat membahagiakan," kata si katak.
"Itu yang kau rasakan?," tanya si batu.
"Ya. Itu," jawab si katak.
"Kau lebih bahagia daripada aku. Kau dapat berkeliling dan merasakan indah dunia. Sedangkan aku di sini, hanya berdiam diri saja. Apa lagi diriku besar. Orang mana mau memindahkanku?," kata si batu.
"Sebenarnya kau beruntung. Kau dapat membantu banyak orang dengan memperbolehkan mereka duduk di punggungmu secara cuma-cuma. Kau juga tak butuh makan, sedangkan aku, aku harus mencari makan kesana kemari untuk dapat bertahan hidup," kata si katak.
"Aku baru menyadari itu," sahut si batu.
"Kau adalah benda mati, umurmu panjang, kau dapat hidup dari waktu ke waktu. Sedangkan aku, aku hanyalah seekor katak. Umurku tak sama denganmu, bahkan mungkin kau dapat menghitungnya. Bersyukurlah wahai kawan, kau sangat beruntung," ucap si katak.
"Kau benar, kawan. Aku tak sepertimu. Tak seharusnya aku mengeluh, seharusnya aku lebih bersyukur," kata si batu.
"Iya, sudah sepantasnya kau begitu," kata si katak.
"Terima kasih telah menyadarkanku," ucap si batu.
"Kembali kasih, kawan. Itulah gunanya kita berkawan, saling mengingatkan dan saling menyadarkan satu sama lain," ucap si katak.
"Aku bersyukur mempunyai kawan sepertimu," ucap si batu.
"Aku juga kawan...," ucap si katak.

No comments:

Post a Comment