Kertas yang pucat di atas meja
Maaf jika aku telah membuatmu terluka
Karena telah menjadikanmu terbuka
Melalui kejadian yang sungguh berbahaya
Kertas yang pucat di atas meja
Maafkan aku telah membuatmu tersiksa
Karena telah membuatmu merasa tertekan
Melalui sebuah adegan rekayasa
Kertas yang pucat di atas meja
Maafkan aku telah membuatmu gelisah
Karena kau telah menunggu terlalu lama
Untuk sebuah kepastian semu
Kertas yang pucat di atas meja
Maaf jika aku membuatmu resah
Karena sebuah kejadian manis
Yang tak tentu jelas bagaimana akhirnya
Kertas yang pucat di atas meja
Maaf telah membuatmu jera
Karena kejadian sama yang berulang-ulang
Yang selalu menghampirimu
Kertas yang pucat di atas meja
Maaf telah membuatmu menangis
Karena aku telah mengiris hatimu
Dengan pisauku yang sangat tajam
Kertas yang pucat di atas meja
Maaf telah membuatmu galau
Karena rasa yang tak tentu
Selalu kubiarkan membius tubuhmu
Hingga kau hampir rapuh
Kertas yang pucat di atas meja
Maafkan aku telah membuatmu bimbang
Diantara dua pilihan
Yang selalu aku ukir
Di atas perih-perihmu yang sangat mendalam
Kertas yang pucat di atas meja
Maafkan aku telah membuatmu bingung
Karena berbagai ukiran indah
Menghiasi tubuhmu
Hingga kau tak bisa bedakan
Mana ukiran yang benar-benar kau sukai
Namun
Kertas yang pucat di atas meja
Kau sangat kuat
Meskipun badai menerpa
Angin meniupmu
Mimpi bersamamu
Awan membentuk wajahmu
Air selalu menghantuimu
Kau tetap halus
Seperti sedia kala
Kau tetap suci
Seperti baru
Sungguh
Kau adalah kertas pucat yang benar-benar emas
No comments:
Post a Comment