Tuesday, 1 May 2012

Cerita Tentang Sebuah Kanvas

Terpoles sebuah rasa
Pada kanvas kosong
Di tengah-tengah tangan lembut
Yang membalut kuas tipis

Kanvas yang tadinya kosong
Menjadi terisi penuh
Karena coretan-coretan rasa
Rasa yang selalu terbayang
Di bawah sinar matahari
Yang selalu datang di hari yang panas

Rasa-rasa tak biasa
Menjadi rasa yang biasa
Ketika tangan lembut itu
Terus memoles rasa-rasa yang lain

Tak kusangka
Kanvas yang tadinya bening
Kini telah menjadi penuh warna
Karena rasa-rasa yang selalu terpoles

Polesan-polesan yang tadinya hampa
Kini telah terisi
Dengan rasa-rasa yang penuh warna
Polesan-polesan itu
Menjadikan si kanvas lebih bercahaya

Hanya karena tangan lembut itulah
Si kanvas menjadi lebih berarti
Hanya karena tangan lembut itulah
Si kanvas yang tadinya mati
Bisa menjadi hidup dan berguna

No comments:

Post a Comment